Pencak Silat merupakan Budaya (culture nation) warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang perlu kita lestarikan, dan tumbuh kembangkan ditengah-tengah masyarakat. Pencak Silat mempunyai nilai-nilai yang luhur dan tinggi yang dapat membentuk karakter (character building) seseorang kearah yang lebih baik dan juga dapat mewarnai moral bangsa Indonesia yang menjadikan warga yang taat kepada Allah SWT dan Negara Kesatuan Republuk Indonesia yang tertuang pada Pancasila yang termaktub dalam UUD 1945.
Raksa Budhi adalah Perguruan Pencak Silat yang lahir dari prakarsa sesepuh (pendekar) Silat dari tatar sunda (priyangan) yang memiliki aliran Pencak Silat Cikalong pukul dan Timbangan, Raksa Budhi mengajarkan kepada anggotanya untuk meraksa dan mengintropeksi pada diri sendiri sehingga diaplikasi pada pikiran, perkataan dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Perguruan Silat ini mengedepankan olah rasa dan olah budi sehingga menjadikan pesilat yang peka terhadap perilaku dan selalu menjaga pikiran, hati, perkataan dan perbuatan yang dapat menyakitkan orang lain sehingga menjadi manusia yang seutuhnya dan dapat membantu dan dapat membela keadilan, kebenaran dan bergerak cepat bertindak tepat tanpa menyakitkan orang lain. Anggota Raksa Budhi kabupaten Karawang selama belajar atau latihan harus sungguh-sungguh sehinggga ilmu yang didapat berkompeten dan bermanfaat untuk kehidupan dunia dan akhirat bisa mengatasi problem kehidupan yang sesungguhnya, tidak gampang putus asa dan bisa mengembangkan diri sesuai dengan jalur yang diridhoi oleh agama islam dan tidak melanggar tatanan hukum Negara dan berpegang pada janji anggota perguruan Pencak Silat Raksa Budhi.
A. Pada tanggal 26 Januari 1975 di kota Bandung Ada
1. Bapak Ambar ( Alm )
2. Bapak solihin suhendi
3. Bapak Atmaja
4. Bapak Diddi
5. Bapak Djuju.SH
6. Bapak Dede Tisna H
Ke-6 pendekar tersebut pada hari itu telah berhasil mencantumkan nama perguruan Pencak Silat ‘Raksa Budhi’ yang tergabung dalam PPSI ( Pencak Silat Indonesia
Perguruan ini merupakan Pencak Silat yang baru pada masa itu, yang memiliki aliarn serta corak tersendiri yaitu: Mata Aliran yang diciptakan oleh bapak Sukardi yang berasal dari bandung ( wafat pada tahun 1965 ) dan bapak Ambar bersal dari kota bandung ( wafat pada tahun 1977 ) kedua pendekar tersebut telah berhasil menciptakan sebuah jurus yang sederhana yang terdiri dari 6 ( enam ) gerakan yang isinya di ambil dari aliran timbangan dan Cikalong Pukul.
B. Tahun 1975-1979
Ketika bapak Ambar wafat maka timbul kekeresan diantara murid-muridnya dengan adanya kemampuan yaga keras dan tinggi untuk melanjutkan dan mengembangkan serta menyebarkan lebih luas. Tahun 1979 munculah salah satu murid beliau yakni bapak Solihin Suhendi dan berhasil menstabilkan kembali perguruan ini sehingga menyebar ke daerah Jawa Barat seperti Soreang, Garut, Tasikmalaya dan termasuk daerah kabupaeten Karawang yang dimana yang dibawa oleh putranya sendiri yaitu bapak Cece Junaedi,Sm,Hk. Beliau juga pengurus IPSI sebagai ketua dewan Pencak Silat Jawa Barat. Jurus yang ditambah oleh beliau adalah aliran dari cimande dan cikalong serta dari hasil penerapan Wasit Juri dan mulai di terapkan pada tahun 1980.
Unsur-unsur Raksa Budhi:
1. Keyakinan akan kemampuan diri
2. Menguasai jurus serta tehnik maupun taktik
3. Mempunyai dedikesi yang tinggi
4. Bermental baik dan kuat
5. Mempunyai kondisi fisik yang sehat dan kuat
Sumpah Perguruan Pencak Silat Raksa Budhi :
1. Bertaqwa kepada tuhan yang maha Esa
2. Tidak sombong dan takabur
3. Bergerak cepat bertindak tepat
4. Setia dan menepati janji
5. Membela keadilan dan kebenaran
6. Menjungjung tinggi sumpah perguruan
C. Berdirinya Perguruan Pencak Silat ‘Raksa Budhi’ di kabupaten Karawang di bawa olehBapak Cece Junaedi,Sm,Hk. Sekitar tahun 1988, awalnya latihan di Kampung Jatirasa Tengah kemudian tersebar keseluruh Kota Karawang, salah satunya di salah satu Industri ( PDAM ) pada tanggal 14 Oktober 1988 Perguruan Raksa Budhi didaftarkan ke IPSI Kabupaten Karawang dengan SK.NO.SKEP 081/X/1988.
